BELAJAR, BERJUANG, BERTAQWA

Selasa

NU Peduli HIV & AIDS

Nahdlatul Ulama (NU) Melalui Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) tengah gencar melakukan penanggulangan Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) melalui seminar, sosialisasi dan pelatihan kader untuk penanggulangan HIV/AIDS. 

Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV, atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).

Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.

Orang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga dikatakan penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa mencegah virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus HIV akan merasakan tekanan mental dan penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya akan mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat tingginya biaya pengobatan. Bahaya HIV/AIDS yang lain adalah menurunnya sistim kekebalan tubuh. Sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.

HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.sekilas diskripsi singkat HIV/AIDS ini kami peroleh dari hasil Program Penanggulangan HIV/AIDS Pengurus Pusat (PP) LKNU di Hotel Surya Yudha, Jl. Raya Rejasa Banjarnegara 53482 selasa-jumat (24-27 september 2013). dimana  kami PC IPNU-IPPNU turut menjadi bagian dalam program tersebut. Program ini merupakan bentuk keprihatinan dan kepedulian NU terhadap isu HIV/AIDS di Indonesia dan Dunia Umumnya. mengutip dari NU Online terkait program ini:

Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) tengah gencar melakukan penanggulangan Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS). Pasalnya, perkembangan kasus baru virus mematikan ini, di Indonesia belum menunjukkan penurunan yang signifikan. 

Hal tersebut disampaikan Koordinator Program Penanggulangan HIV/AIDS Pengurus Pusat (PP) LKNU Hj Sri Rahayu di sela Sosialisasi Hasil Bahtsul Masail dan Pelatihan Kader NU di Hotel Bahari Inn, Jl Dr Wahidin Sudirohusodo No 1, Tegal, Jawa Tengah, Rabu (25/9) malam.
 Menurut Ayu, demikian panggilan akrabnya, Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jawa Tengah saat ini diberi mandat sebagai Sub Recipient (SR) untuk melakukan upaya penanggulangan dan pencegahan HIV/AIDS di Jawa Tengah. Melalui forum Bahtsul Masail, NU membahas berbagai permasalahan yang terjadi, termasuk tentang HIV dan AIDS. 

Sosialisasi hasil Bahtsul Masail terkait penanggulangan HIV&/IDS diberikan kepada Pengurus Cabang, Badan Otonom, Lembaga maupun Lajnah. Khusus bagi Kader NU di 25 Kabupaten/Kota, PW NU Jawa Tengah melalui SR NU Jateng juga digelar pelatihan kader untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang penanggulangan HIV dan AIDS. 

“Kami ingin memberikan penguatan kepada internal kader NU pada peningkatan capacity building dengan pemberian pengetahuan dan skiil,” tuturnya.

Intinya, lanjut Ayu, kegiatan ini diselenggarakan untuk memberikan pengetahuan mengenai HIV/AIDS dan skill menulis, serta pengembangan media visual kepada SSR, Pengurus Cabang NU, pengurus Lembaga dan Badan Otonom NU di level provinsi.

Pelatihan yang digelar 24-27 September itu dilaksanakan serempak di 4 Kabupaten Kota, yakni di Hotel Amaris, Jl. Pemuda No. 138 Semarang, Hotel Margangsa, Jl. Kebangkitan Nasional No 9, Adi Sucipto, Surakarta, Hotel Surya Yudha, Jl. Raya Rejasa Banjarnegara 53482 dan Hotel Bahari Inn, Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 1 Tegal.

Adapun materi yang disampaikan, di antaranya, adalah Pengantar Program Penanggulangan HIV/AIDS, Kesehatan Reproduksi dan Infeksi Menular Seksual; Pengantar HIV/AIDS: HIV/AIDS Perspektif Kesehatan, Perawatan, Dukungan dan Pengobatan ODHA; Stigma dan dsikriminasi terhadap Populasi kunci ODHA; Aswaja Merespon Perubahan Sosial, Penanggulangan HIV/AIDS dalam perspektif Nahdlatul Ulama, dan Pengantar Jurnalistik dan Tehnik Fasilitasi.


Kontributor: Hakim Asnawi

0 komentar:

Posting Komentar