BELAJAR, BERJUANG, BERTAQWA

Selasa

MENJELANG SUKSESI KEPEMIMPINAN : HARAPAN DAN IKHTIAR PERUBAHAN

Tahun 2000 yang lalu saat Kongres XIII di Makasar, IPNU bertekad untuk kembali pada semangat (orientasi) kepelajaran.
Kemudian tahun 2003 saat Konres XIV yang dilangsungkan di Surabaya, setelah mengalami perdebatan yang panjang dan melelahkan
Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama kembali ke akronim semula Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama.. Akronim "P" kembali menjadi "Pelajar" sesuai dengan Khittah tahun 1954 (saat kelahiran IPNU). Sebuah penegasan yang harus dimaknai dan diaplikasikan..
Ini artinya bahwa makna kembali ke Khittah 1954 adalah :
Pertama menghidupkan nafas pembelajaran dalam setiap langkah gerak kehidupan hingga akhir hayat. Uthlubul 'ilma minal mahdi ilal ahdi : Long life education. Kader seyogyanya terus berupaya mengembangkan potensi dirinya, kapanpun dan dimanapun berada yang tidak terbatas pada ruang dan waktu. Hingga akhirnya menjadi insan kamil, konsep manusia paripurna. Manusia yang siap memberdayakan apa yang ia miliki untuk kemaslahatan agama, bangsa dan negara.
Kedua sebagai upaya penegasan dan penataan segmentasi bidang garap. Hal ini menghendaki IPNU juga harus konsen pada lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, ponpes, bahkan kampus. Yang tentu tidak harus meninggalkan grass root yang ada di desa-desa (ranting/ anak ranting).
Apabila hal ini tidak menjadi agenda utama pergerakan organisasi, IPNU tidak ubahnya organisasi kampungan yang hanya "GRUDAK-GRUDUK NGALOR-NGIDUL" saja, tanpa adanya esensi dan eksistensi.
Semoga....

Haryanto El Muhibbin

1 komentar: